Contoh Penelitian Bisnis dengan Regresi Linear

Contoh Penelitian Bisnis Menggunakan Uji Regresi Linear Berganda


Contoh penelitian bisnis ini adalah salah satu contoh penelitian yang biasa digunakan oleh mahasiswa yang kuliah di bidang bisnis atau manajemen ekonomi, misalnya bidang ekonomi, manajemen atau akuntansi. Contoh penelitian bisnis ini merupakan salah satu contoh penelitian bisnis yang sering diangkat oleh mahasiswa yang sedang menjalani skripsi atau tugas akhir dalam perkuliahan bisnis semisal Fakultas ekonomi.


Contoh penelitian bisnis ini menggunakan metode penelitian cross sectional dimana peneliti tidak melakukan perlakuan pada subjek penelitian dan hanya menelusuri data-data sekunder dari beberapa perusahaan atau bank.


Pelajari juga: Perbedaan Cross Sectional, Case Control dan Kohort.


Contoh Penelitian Bisnis Menggunakan Uji Regresi Linear Berganda Contoh Penelitian Bisnis dengan Regresi Linear
Contoh Penelitian Bisnis


Judul Penelitian


Pengaruh ROA, ROE, NPM dan Size Terhadap Harga Saham Bank Indonesia yang terdaftar di BEI Pada tahun 2010 sd 2017.


Desain Penelitian


Desain Eksplanatory metode Cross Sectional. Sampel adalah bank indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 sd 2017, dimana dipilih 30 bank secara acak.


Tujuan Penelitian


Menilai Pengaruh ROA, ROE, NPM dan Size Terhadap Harga Saham Bank Indonesia yang terdaftar di BEI Pada tahun 2010 sd 2017. Dengan asumsi, ROA, ROE, NPM dan Size masing-masing berpengaruh positif terhadap Harga saham. Dan ROA, ROE, NPM dan Size secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi Harga saham.


Variabel Penelitian


Variabel Bebas


ROA

ROA adalah rasio yang membagi antara laba bersih setelah pajak dengan rata-rata aset pada awal periode dan akhir periode.


ROA adalah ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan.


Laba atas Aset adalah rasio keuangan yang merepresentasikan seberapa efektif aset dari sebuah perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba atau untung. Rasio tersebut memberikan informasi besarnya laba yang diperoleh dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan Laba bersih ialah laba setelah bunga dan pajak. Dan total asset ialah modal dari pinjaman dan modal sendiri.

Kesimpulannya: menunjukkan laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman.


Rumus untuk menghitung ROA sebagai berikut: ROA = Laba bersih / Total Assets.


ROE

Return on Equity atau disingkat ROE adalah besarnya pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari equity yang dimilikinya.


Rumus ROE adalah: ROE = Laba bersih / Ekuitas.


NPM

Net Profit Margin atau disingkat NPM ialah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.


NPM adalah mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi NPM, maka semakin baik operasi suatu perusahaan tersebut.


Rumus NPM adalah: NPM = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Bersih.


Size

Organization Size atau ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya sebuah perusahaan menurut berbagai cara, antara lain yaitu: log size, total aktiva, jumlah karyawan, nilai pasar saham, dll.


Salah satu rumus Size adalah: Size = Log natural Total Assets.


Variabel Terikat


Harga Saham

Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.


Variabel Interveining


Tidak ada.


Variabel Moderating


Tidak ada.


Variabel Kontrol


Tidak ada.


Kerangka Konsep


ROA, ROE, NPM dan Size masing-masing berpengaruh positif terhadap Harga saham. Dan ROA, ROE, NPM dan Size secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi Harga saham.


Hipotesis Dan Uji Statistik


Hipotesis ke-1: ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Analisis: Uji t parsial.


Hipotesis ke-2: ROE berpengaruh positif terhadap harga saham. Analisis: Uji t parsial.


Hipotesis ke-3: NPM berpengaruh positif terhadap harga saham. Analisis: Uji t parsial.


Hipotesis ke-4: Size berpengaruh positif terhadap harga saham. Analisis: Uji t parsial.


Hipotesis ke-5: ROA, ROE, NPM dan Size secara serentak atau bersama-sama (simultan) mempengaruhi harga saham. Analisis: Uji F.


Uji Statistik:


Uji T Parsial. Parameter: Nilai T Hitung. Cara pengambilan keputusan hipotesis: Jika Absolut T Hitung < Absolut T tabel maka H0 diterima atau yang berarti tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap harga saham. Atau dengan p value: Jika p value t parsial > batas kritis alpha misal 0,05, maka H0 diterima atau yang berarti tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap harga saham.


Uji F: Parameter: Nilai F Hitung. Cara pengambilan keputusan hipotesis: Jika F Hitung < F tabel pada DF 1 dan DF2 dan probabilitas tertentu, maka H0 diterima atau yang berarti tidak ada pengaruh sekumpulan variabel bebas secara serentak terhadap harga saham. Atau dengan p value: Jika p value F > batas kritis alpha misal 0,05, maka H0 diterima atau yang berarti tidak ada pengaruh sekumpulan variabel bebas secara serentak terhadap harga saham.


R Square dan Adjusted R Square: Parameter: Nilai R Square atau Adjusted R Square. Jika nilanya > 0,5 maka sekumpulan variabel bebas secara serentak kuat dalam menjelaskan variabel terikat yaitu harga saham.


Persamaan Regresi Linear berganda dibentuk oleh nilai Koefisien Beta. Model persamaan yang dibentuk adalah: Y = Î± + Î’1 X1 + Î’2 X2 + Î’3 X3 + Î’4 X4 + e.


Software: SPSS, STATA, Minitab, Excel, Eviews.


Syarat Uji Regresi Linear Berganda:


Syarat atau uji asumsi antara lain: Linearitas Regresi, Non Multikolinearitas, Non heteroskedastisitas, Normalitas Residual, Autokorelasi dan Non Outlier.


Baca juga: Pengertian Uji Asumsi Klasik Regresi Linear dengan SPSS.


Uji Terkait Regresi Linear Berganda:


Korelasi parsial, scatter diagram, deteksi influence.


Baca juga: Tutorial Cara Uji Regresi Linear Berganda dengan Eviews.


Contoh Hasil Penelitian Bisnis:


Hipotesis ke-1: Pengaruh ROA Terhadap Harga Saham = Nilai P Value t parsial 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak atau yang berarti ada pengaruh parsial ROA terhadap harga saham. Nilai t parsial 7,231 dimana nilainya positif sehingga ROA berpengaruh positif sesuai dengan hipotesis atau terima H1.


Hipotesis ke-2: Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham = Nilai P Value t parsial 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak atau yang berarti ada pengaruh parsial ROE terhadap harga saham. Nilai t parsial 8,838 dimana nilainya positif sehingga ROE berpengaruh positif sesuai dengan hipotesis atau terima H1.


Hipotesis ke-3: Pengaruh NPM Terhadap Harga Saham = Nilai P Value t parsial 0,021 < 0,05 maka H0 ditolak atau yang berarti ada pengaruh parsial NPM terhadap harga saham. Nilai t parsial 5,117 dimana nilainya positif sehingga NPM berpengaruh positif sesuai dengan hipotesis atau terima H1.


Hipotesis ke-4: Pengaruh Size Terhadap Harga Saham = Nilai P Value t parsial 0,121 > 0,05 maka H0 diterima atau yang berarti tidak ada pengaruh parsial Size terhadap harga saham. Nilai t parsial 1,217 dimana nilainya positif namun < t tabel atau p value < 0,05, sehingga Size tidak berpengaruh dan tidak sesuai dengan hipotesis atau terima H0.


Hipotesis ke-5: ROA, ROE, NPM dan Size secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi harga saham: Nilai P Value Uji F 0,000 maka H0 ditolak atau yang berarti ada pengaruh simultan ROA, ROE, NPM dan Size terhadap harga saham.


Review Tingkat Kesulitan Oleh Statistikian:


Tinjauan Pustaka: Tinggi, Sedang, Rendah.


Uji Statistik: Tinggi, Sedang, Rendah.


Pembahasan: Tinggi, Sedang, Rendah.


Rekomendasi Software Statistik: SPSS, AMOS, STATA, Eviews, Minitab, Add Ins Excel, Excel, Lisrel.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Contoh Penelitian Bisnis dengan Regresi Linear"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel