Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS

Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang dan berbagai jenisnya. Sedikit review saja, bahwasanya analisis cluster dibagi dalam 2 kelompok, yaitu hirarki dan non-hirarki. Dalam kesempatan kali ini, penulis akan membagikan tutorial melakukan Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS.


Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS


Buka aplikasi SPSS anda dan masukkan data sebagai berikut:


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Dataset Analisis Cluster


 


Atau Download file kerja tutorial ini:

Dataset

Output


Jumlah Sampel


Dari data di atas, diketahui sampel sebanyak 14, yaitu dari A sampai N. Dan jumlah variabel ada 5, yaitu Ekonomi, sosiologi, anthropologi, geografi dan tata negara. Anggap saja kita akan melakukan analisis cluster siswa sebuah kelas berdasarkan nilai-nilai ujian seperti di atas.


Standardisasi


Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah standardisasi. Standardisasi diperlukan apabila terdapat variabilitas satuan, misal nilai variabel ekonomi berkisar antara 1 sd 100 sedangkan variabel geografi berkisar antara 1 sd 10. Contoh dalam tutorial ini sebenarnya tidak ada variabilitas satuan, tetapi sebagai pembelajaran kita akan melakukan langkah tersebut. Caranya:


Langkah Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS


Analisis Deskriptif

Pada menu SPSS, klik “Analyze”, “Descriptives Statistics”, “Descriptives”. Setelah jendela terbuka, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan semua variabel ke kotak “Variable(s)” dan jangan lupa centang “Save standardized values as variables” yang artinya kita memerintahkan SPSS untuk otomatis menyimpan nilai Z Score atau nilai variabel yang telah distandardisasi.


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Deskriptive Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS


Setelah anda klik OK, maka lihat pada dataset bahwa telah muncul variabel z-score tiap variabel asli. Dasar dari perhitungan nilai z-score adalah hasil uji descriptive tadi yang dapat dilihat pada output view sebagai berikut:


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Output Deskriptive Statistics Analisi Cluster SPSS


Setelah kita mendapatkan variabel z-score, maka perlu dipahami bahwasanya variabel z-score inilah yang akan kita gunakan dalam analisis cluster selanjutnya.


Konsep Analisis Cluster Hirarki

Sekali lagi mengingatkan pembaca, bahwa dalam tutorial ini kita akan melakukan analisis cluster hirarkis. Konsep dari metode hirarkis ini dimulai dengan menggabungkan 2 obyek yang paling mirip, kemudian gabungan 2 obyek tersebut akan bergabung lagi dengan satu atau lebih obyek yang paling mirip lainnya. Proses clustering ini pada akhirnya akan ‘menggumpal’ menjadi satu cluster besar yang mencakup semua obyek. Metode ini disebut juga sebagai “metode aglomerativ” yang digambarkan dengan dendogram.


Langkah Analisis Cluster

Langkah berikutnya pada menu, klik “Analyze”, “Classify”, “Hierarchical Cluster”. Kemudian masukkan variabel-variabel z-score ke kotak “Variable(s)” dan variabel Sample ke kotak “Label Cases By”. Pada cluster pilih “Cases” dan pada Display pilih “Statistics” dan “Plots”.


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS


Aglomeration Schedule

Klik  tombol “Statistics”, centang kotak “Agglomeration Schedule” dan “Proximity Matrix”. Proximity matrix berguna untuk menampilkan jarak antar variabel. Pada “Cluster membership”, klik “Range of Solution” lalu ketik “2” pada “From” atau “Minimum number of cluster” dan “4” pada “Trough” atau “Maximum number of cluster” (maksudnya adalah kita akan menampilkan susunan 2,3 dan 4 cluster).


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Agglomeration Schedule


Dendogram

Setelah kilk “Continue”, maka anda klik tombol “Plots” kemudian centang “Dendogram” dan pada “Icicle” pilih “None”.


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Dendogram


Method Cluster

Setelah kilk “Continue”, maka anda klik tombol “Method”. Setelah muncul jendela, pada “Cluster Method” pilih “Between-group linkage”. Pada measure pilih interval kemudian pilih Squared Euclidian Distance”. Kemudian pada “Transform Values” pilih “Z-Score”. Kemudian klik “Continue”.


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Method Cluster


Cluster Membership

Klik tombol “Save” kemudian plih range of solutions dan pada “minimum number of cluster” isi dengan nilai “2”. Sedangkan pada “minimum number of cluster” isi dengan nilai “4”.


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas panjang lebar tentang  Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS
Membership Cluster


Setelah anda klik “Continue”, maka pada jendela utama anda klik “OK”.


Lihat output dan anda telah selesai melakukan analisis cluster hirarkis dengan menggunakan aplikasi SPSS. Untuk interprestasi hasil, silahkan anda baca artikel kami selanjutnya, yaitu: . Demikian penjelasan kami tentang Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS, semoga bermanfaat.


By Anwar Hidayat


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Tutorial Analisis Cluster Hirarki dengan SPSS"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel