Tutorial Uji Eta Dan Contoh Penerapan Rumus Uji Eta
Uji Eta (The Correlation Ratio, n)
Uji Eta adalah uji korelasi antara dua variabel yang digunakan apabila skala data kedua variabel tidak sama, dimana variabel yang pertama berskala data nominal, sedangkan variabel yang kedua berskala data interval. Dalam artikel ini kita akan membahas rumus uji eta, cara perhitungannya, indikasi penggunannya dan cara membaca hasil analisis serta cara menjawab hipotesisnya.
Rumus Koefisien Korelasi ETA
Koefisien Korelasi eta ini dipergunakan untuk mengukur hubungan atau asosiasi antara variabel interval dan variabel nominal. Formula atau rumus uji eta adalah sebagai berikut:
Keterangan:
n1 dan n2 = sampel 1 dan sampel 2.
Contoh Kasus Penerapan Rumus Koefisien Korelasi ETA
Contoh kasus penerapan rumus koefisien eta adalah sebagai berikut:
Kita ingin mengetahui apakah ada hubungan antara tempat tinggal siswa dengan nilai pengetahuan umum. Kemudian dilakukan penelitian dengan sampel siswa yang berasal dari desa 10 orang dan yang tinggal di kota 13 orang.
Hasil perhitungan skor nilai pengetahuan umum misalnya seperti terlihat dalam tabel berikut:
Kemudian kita masukkan ke dalam rumus diatas, di dapat:
Sesudah itu kita uji signifikansinya dengan rumus F:
Dimana: N = Jumlah sampel dan K = Jumlah Sub kelas variabel nominal. Kalau kita substitusikan maka nampak sebagai berikut:
Bila dibandingkan dengan Tabel F: F Tabel dalam Excel dengan df atas (K-1) = 2-1 = 1 dan df bawah (N-K) = (23 – 2) = 21, kita dapatkan nilai F adalah 4,32 (untuk n = 0,05) berarti signifikan, artinya ada hubungan yang bermakna antara dua variabel.
Kesimpulan:
Berdasarkan tutorial cara uji eta dengan rumus manual di atas, kita bisa mengambil beberapa kesimpulan, antara lain:
Uji Eta adalah salah satu uji koefisien korelasi,
Spesifik untuk 2 variabel yang berskala interval dan nominal,
Menggunakan prinsip perhitungan Uji F,
Untuk menentukan tingkat signikansi atau kebermaknaan, menggunakan perbandinga antara F hitung dengan F tabel.
F tabel ditentukan berdasarkan probabilitas atau batas kritis penelitian, yang lazim adalah 0,05. F tabel juga ditentukan berdasarkan Degree of freedom (DF). Dimana DF ada 2 macam, yaitu DF atas dan DF bawah. DF Atas disebut numerator dan DF bawah disebut denumerator.
Cara menjawab hipotesis penelitian: Koefisien korelasi bermakna secara statistik atau menerima H1 apabila nilai F Hitung > F tabel pada DF 1 dan 2 serta probabilitas tertentu.
Demikian penjelasan kami yang singkat tentang Uji Eta. Semoga bermanfaat.
By Anwar Hidayat
Belum ada Komentar untuk "Tutorial Uji Eta Dan Contoh Penerapan Rumus Uji Eta"
Posting Komentar